LAPORAN PRAKTIKUM 1 TEKNIK AUDIO
LAPORAN
PRAKTIKUM TEKNIK AUDIO
TENTANG
PENGUAT SIGNAL
LEMAH
OLEH
:
AFRINALDI (
1201944 )
GROUP 2E3
PENDIDIKAN
TEKNIK ELEKTRONIKA
TEKNIK
ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2014
A.TUJUAN
- Memahami konsep signal audio flow pada peralatan audio.
- Mengetahui dan mempelajari penguat sinyal lemah yang dilakukan rangkaian operasional amplifier.
- Mengetahui karakteristik penguatan yang dilakukan IC741.
- Mengetahui dan mempelajari cara resistansi input, resistansi output dan faktor penguatan dari konfigurasi rangkaian penguat percobaan ini.
B.ALAT DAN BAHAN
1.Power supply.
2.AFG.
3.Osiloskop.
4.Multimeter.
5.Kabel-kabel.
6.Breadboard.
7.IC LM741 X1.
8.Elco 1µf / 50V X1.
9.Pot 100K X1.
10.Resistor 100K X2.
11.Resistor 1K X1.
C.TEORI SINGKAT
Signal audio adalah signal suara
yang bekerja pada range frekuensi 20 HZ- 20 KHZ yang mampu direspon oleh alat
pendengar manusia(telinga). Signal audio analog yang mampu didengar oleh alat
pendengar manusia ini dapat direproduksi melalui peralatan elektronik yang
dikenal dengan audio amplifier.
Peralatan audio merupakan
peralatan elektronik tertua didunia sejak ditemukannya komponen elektronik
penguat tabung hampa dan kemudian ditemukannya transistor dengan bahan semikonduktor
yang berfungsi sebagai penguat sinyal listrik analog dan mampu melakukan
penguatan hingga ribuan kali penguatan, hingga sekarang ditemukannya peralatan
elektronik terintegrasi (IC) yang dapat melakukan penguatan seperti tabung
hampa dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya.
Dalam semua bidang teknologi
audio, desibel digunakan untuk mengekspresikan tingkatan sinyal dan perbedaan
tekanan suara, daya, tegangan, dan arus. Alasan decibel yang demikian ini
berguna untuk mengukur perbandingan dalam cakupan angka-angka kecil untuk
menyatakan suatu besaran. Desibel juga bisa di pertimbangkan dari pandangan
segi psychoacoustical untuk menghubungkan secara langsung tujuan stimuli yang
paling berhubungan dengan perasaan pendengaran manusia.
Peralatan audio amplifier banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti alat pemutar compact disk (CD)
dan penguat suara, pengeras suara di masjid, teknologi sistem tata suara
panggung/band yang dikenal dengan sound system, bahkan system audio
broadcasting audio di studio radio dan televisi. Peralatan audio dapat
dikatagorikan menjadi beberapa bagian antara lain :
1.
Peralatan reproduksi audio yang
berfungsi untuk menghasilkan sumber signal suara seperti CD player, tape
player, radio penerima, microphone, synthesizer, audio simulator dan lain-lain.
2.
Peralatan pre-amplifier berfungsi
sebagai penguat awal yang akan memperkuatkan signal audio yang dihasilkan oleh peralatan reproduksi sehingga level
signal menjadi besaran tertentu.
3.
Peralataan filter berfungsi
sebagai pengaturan nada yang akan bekerja melewatkan atau memotong frekuensi
tertentu dengan konsep low band filter atau high band filter.
4.
Peralatan penguat daya berfungsi
sebagai penguat signal besar yang akan menggerakan pengeras suara (loudspeaker)
dan merubah besaran listrik menjadi besaran akustik yang dapat didengar oleh
telinga. Kekuatan signal akustik yang akan didengar oleh telinga manusia
tergantung dari besar diameter loudspeaker dan kekuatan daya dari sistem
penguat daya.
Secara umum dan sederhana blok diagram audio dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
Di
dalam jobsheet pertama ini kita akan coba mempraktekan bagaimana penguat awal
bekerja. Penguat awal atau biasa disebut dengan preamplifier (Pre-Amp) merupakan
bagian dari sistem audio akan memperkuatkan signal yang dihasilkan dari
peralatan reproduksi audio. Signal yang dihasilkan oleh peralatan reproduksi
yang masih lemah akan diperkuatan ke dalam besaran dan gangguan signal(nois).
Penguat awal yang menggunakan IC operasional amplifier(OP-AMP) dikarenakan
sistem ini lebih gampang didalam perakitan dan rendah terhadap gangguan signal
(nois).
Penguat operasional adalah suatu blok penguat yang mempunyai dua masukan
dan satu keluaran. Op-amp biasa terdapat dipasaran berupa rangkaian terpadu(integrated
circuit-IC). Dalam bentuk paket praktis IC seperti tipe 741 seperti pada
gambar di bawah ini:
Gambar 2. Rangkaian dasar penguat
operasional
IC 741 memiliki masukan tak membalik v+ (non-inverting), masukan membalik
v- (inverting) dan keluaran vo. Jika isyarat masukan dihubungkan dengan masukan
membalik (v-), maka pada daerah frekuensi tengah isyarat keluaran akan “
berlawanan fase ” (berlawan tanda dengan isyarat masukan). sebaliknya jika
isyarat masukan dihubungkan dengan masukan tak membalik(v+), maka isyarat
keluaran akan “ sefase ”. sebuah Op-Amp biasanya memerlukan catu daya 15V.
Dalam menggambarkan rangkaian hubungan catu daya ini biasanya dihilangkan. Data
keadaan ideal Op-Amp dan kinerja IC 741 seperti terlihat pada tabel di bawah
ini:
Data
|
Harga
|
|
ideal
|
||
Tegangan ofset masukan, V io
|
2mV
|
0
|
Arus ofset masukan, I io
|
2ØnA
|
0
|
Arus panjar masukan, IB
|
80nA
|
0
|
Nisbah penolakan modus
bersama(CMRR).ρ
|
90dB
|
Ψ
|
Pergeseran dari I io
|
1nA/°C
|
0
|
Pergeseran dari V io
|
25µV/°C
|
0
|
Frekuensi penguatan-tunggal
(unity gain frequency)
|
1MHz
|
~
|
Bandwidth daya penuh
|
10kHz
|
~
|
Penguatan diferensial lingkar
terbuka, A
|
105dB
|
~
|
Hambatan keluaran lingkar
terbuka, Ro
|
75Ω
|
0
|
Hambatan keluaran lingkar
tertutup, Ri
|
2M
|
~
|
Gambar 3. Penguat Op-Amp
Pada gambar diatas disajikan Op-Amp yang terangkai sebagai penguat
inverting. Sinyal input diumpankan ke input inverting (-) Op-Amp melalui R1,
yang disebut elemen input. Tahanan R2 adalah elemen umpan balik. Dalam penguat
inverting, tegangan output diberikan bersamaan:
Vo
= -(R2/R1). V1
Penguatan dari rangkaian diatas adalah:
Acl = Vo/Vi atau – (R2/R1)
D.LANGKAH KERJA DAN DATA PRATIKUM
1.Susunlah rangkaian pembalik Op-Amp DC seperti terlihat pada gambar 4.
Gunakan sumber DC variable sebagai catu daya untuk A741
Gambar 4.
Gambar percobaan penguatan sinyal dengan Op-Amp
2.Berikan catu tegangan untuk rangkaian sebesar 9 Volt DC.
3.Hidupkan IC dengan menghubungkannya dengan catu daya. Atur Potensio 100K
pada posisi tengah . Ukur tegangan kleuaran (dengan multimeter) pada kaki- kaki
Vo dan menunjukan nilai sebesar 5,7 V
Secara teori :
Vo = -(R2/R1). V1
4.Hubungkan kapasitor (C2) 1µF secara seri dengan Vo dan isyarat AC 400 Hz.
Atur keluaran sumber AC tersebut pada harga yang terendah kemudian hubungkan
osiloskop ke kaki-kaki Vo (setelah kapasitor C2).
Gambar 4.1
Rangkaian pembalik OP-AMP Gambar 4.2 BENTUK SINYAL
5.Nyalakan pencatu daya dn sumber isyarat masukan. Aturlah besar isyarat
masukan sinusoida sampai mencapai harga maksimum dimana isyarat keluaran tidak
mengalami kecacatan (distorsi). Besarnya tegangan puncak ke puncak keluaran
yang terbaca di osiloskop adalah sebesar 5,7 Vp-p
6.Hitunglah besar penguatan tegangan dalam satuan dB (desibel).
7.Aturlah 3 keadaan sinyal input pada keadaan maksimum, minimum, dan
tengah-tengah. Dan Kemudian aturlah
potensi R4 pada posisi maksimum, minimum, dan tegah-tengah.
POSISI POTENSIO MINIMUM :
POTENSIO
POSISI TENGAH-TENGAH :
Sinyal harga
terendah :
Sinyal harga
tengah-tengah :
Sinyal harga
maksimum adalah :
POTENSIO
POSISI MAKSIMUM :
E.DATA PRATIKUM YANG DI PEROLEH
- Tegangan keluaran pada kaki Vo diperoleh : 5,7 V
- Besar tegangan dari puncak ke puncak terbaca di osiloskop sebesar 5,9
Vp-p
- Hitung besaran penguatan tegangan dan tentukan dalam satuan dB (
desibel)
Vin = 10 mv x 1,8 = 18 mv
Penguatn
dalam satuan dB ( decibel ) adalah :
10
log Vo / Vi
10
log 5,7 V / 18 mV
10
log 5700 mV / 18 mV
10
log 316,666
10
x 2.50
25
dB
F.ANALISA
1. Perbandingan sinyal input dan sinyal output, hitung juga penguatan dalam
satuan dB
Penguatan dalam dB adalah 25 dB
2.
Lakukan Perhitungan secara teori
dan bandingkan dengan hasil pengamatan
Dari hasil
pengamatan di dapatkan setengah tegangan Vout adalah 5,7
3. Lakukan analisa rangkaian praktek dengan software electronic simulator
dan bandingkan dengan pengamatan diatas.
- Potensio pada posisi minimum
- Potensio pada posisi tengah
- Potensio pada posisi Maximum
- Potensio pada posisi Maximum terlihat pada grafik di atas
KESIMPULAN :
·
Dalam
praktikum dapat di amati perbedaan sinyal antara 3 keadaan
sinyal input pada keadaan maksimum, minimum, dan tengah-tengah
·
Dan juga
terdapat perbedaan sinyal antara potensi R4 pada posisi maksimum,
minimum, dan tegah-tengah.
·
Prinsip kerja dari rangkaian
preamp head ini adalah sbb :
rangkaian yang digunakan adalah Opamp
non-inverting amplifier, yang mana sinyal input dan outputnya
adalah satu fasa.
Rangkaian ini juga menggunakan feedback yang digunakan untuk menstabilkan
tegangan
outputnya. Adanya kapasitor pada feedback menyebabkan bandwidth respon
semakin lebar.
·
Penguatan yang dihasilkan dari
preamp head ini bervariasi. Mulai dari 3,9 kali sampai 36,2 kali. Penguatan
terbesar terjadi pada frekuensi 300 Hz. Pada frekuensi tinggi, penguatan
cenderung menurun.
·
Respon frekuensi dari rangkaian
preamp ini dapat dilihat pada gambar grafik di bawah ini. Dari grafik dapat
dilihat bahwa respon frekuensi dari preamp ini rata-rata menguatkan pada
frekuensi kurang dari 2kHz. Rata-rata penguatan adalah 17 kali.
1 Komentar:
Alhamdulillah...
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda